Pada beberapa posting sebelumnya, sudah dipaparkan contoh bagian-bagian karya ilmiah, seperti pendahuluan, kajian pustaka, dan daftar pustaka. Selanjutnya pada posting kali ini dapat dilihat contoh penulisan metode penelitian pada karya ilmiah. Metode penelitian yang disajikan merupakan jenis metode penelitian pada karya ilmiah yang bersifat kualitatif (menjelaskan isi penelitian dengan kata-kata).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Fenomenologi
merupakan suatu tatanan berpikir secara filosofi terhadap obyek yang diteliti
(Endraswara, 2003:38). Dalam penelitian sastra, fenomenologi tidak mendorong
kertelibatan subyektif murni, melainkan ada upaya memasuki teks sastra sesuai
kesadaran peneliti. Otoritas peneliti sebagai pemberi makna memiliki peranan
penting dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini yang kemudian menghendaki
pengungkapan sebuah gejala didasarkan pada penjelasan dan pengertian gejala
tersebut. Penangkapan gejala dalam penelitian ini berusaha mengungkap
pengertian objek sastra yang didasarkan pada kajian bahasa, yang meliputi
kajian makna dari fenomena yang diamati, kemudian dipilah, disaring, dan
ditemukan gambaran pengertian murni. Sesuai dengan fenomenologi sastra
khususnya aliran Jenewa, penelitian ini menyikapi sastra sebagai gejala yang
memiliki realitas objektif. Peneliti sebagai pembaca berusaha melukiskan
fenomena melalui konkretisasi dalam kaitannya dengan pemahaman karya sastra
yang bertumpu pada karya sastra itu sendiri. Pemahaman demikian perlu
dilakukan, karena fenomenologi sastra pada dasarnya berupaya menyikapi teks
sastra sebagai hasil olahan pencipta.
Berdasarkan
landasan pemikiran dengan dasar filosofi dalam fenomenologi sastra maka peneliti
menyusun rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif dalam
bentuk kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain;
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial
yang terdapat dalam subjek penelitian ini, yang membahas mengenai pengalaman
pribadi individu dalam lingkungan sosial yang tercermin dalam suatu karya
sastra yakni puisi. Subjek penelitian ini adalah puisi populer karya pendengar
Radio Primadona Pontianak, dan unsur-unsur pada struktur puisi seperti bunyi, irama,
dan kata merupakan objek analisis penelitian yang akan dibahas pada bagian
hasil penelitian dan pembahasan.
3.2 Pendekatan Penelitian
Karya sastra khususnya puisi
merupakan sebuah sistem tanda yang mempunyai konvensi-konvensi sendiri. Menurut
Pradopo (2003:122) dalam menganalisis karya sastra, peneliti harus menganalisis
sistem tanda itu dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan
tanda-tanda atau struktur tanda-tanda dalam karya sastra itu mempunyai makna.
Jadi, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
semiotik. Teori semiotika yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam
menganalisis data yang berkenaan dengan unsur-unsur dalam struktur sebuah puisi
yakni teori semiotik I.A. Richard yang menggunakan teori trikotomi yang
dikembangkan dari teori Saussure dan teori Barthes.
Dalam teori Saussure, semiotik
dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified).
Penanda dilihat dari bentuk/ wujud fisik yang dapat dikenal melalui bentuk
luarnya, sedangkan petanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep,
fungsi atau nilai-nilai yang terkandung dalam bentuk fisiknya. Eksistensi
Saussure adalah relasi antara penanda dan pertanda berdasarkan konvensi, yang
biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika siginifikasi adalah sistem tanda
yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan
atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial dibutuhkan untuk dapat memaknai
tanda tersebut. Semiotika Barthes dikemukakan oleh Roland Barthes, dalam
teorinya Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu
tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang
menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna
eksplisit, langsung, dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan
yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna
yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
Kemudian berdasarkan kedua teori di
atas, I.A Richard mengemukakan teori semiotika trikotomi dengan mengembangkan
teori Saussure dan teori Barthes yang di dalamnya terdapat hubungan petanda (signified) dengan penanda (signifier), dan selanjutnya penanda
dibagi menjadi dua yaitu peranti (Actual
Function/ Object Properties) dan penanda (signifier) itu sendiri. Petanda merupakan konotasi dari penanda,
sedangkan peranti merupakan denotasi dari penanda. Pada teori ini petanda
merupakan makna, konsep, gagasan, sedangkan penanda merupakan gambaran yang
menjelaskan peranti, penjelasan fisik objek benda, dan kondisi objek/ benda.
Menurut Riffatterre (Pradopo,
2003:134-135) untuk memberi makna sajak secara semiotik, dapat dilakukan dengan
pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah
pembacaan berdasarkan struktur bahasanya, sedangkan pembacaan hermeneutik
adalah pembacaan karya sastra berdasarkan konvensi sastranya. Langkah kerja
yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data berupa unsur-unsur pada
struktur puisi populer karya pendengar Radio primadona Pontianak ini dengan
memperhatikan sistem penandaan terdapat pada teks, yaitu: 1) memahami tanda
sesuai dengan arti yang disampaikan (denotasi), 2) mengartikan tanda secara
konotasi atau sesuai dengan konteks kalimat di dalamnya, dan 3) memaknai tanda
dengan melakukan pembacaan semiotik untuk mengiterpretasi tanda-tanda dalam
struktur puisi.
3.3 Sumber Data dan Data
3.3.1
Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian ini adalah puisi-puisi karya pendengar radio yang
disiarkan dalam program siaran “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi
bulan Februari tahun 2008. Puisi-puisi yang menjadi sumber merupakan puisi-puisi
yang terdokumentasi dalam bentuk surat kiriman pendengar Radio Primadona
Pontianak untuk acara “Puisi dan Sastra”, khususnya penyiaran edisi 14 Februari
2008, yang bertepatan dengan perayaan hari Valentine atau biasa disebut hari
kasih sayang. Oleh karena itu didapat 10 puisi sebagai berikut: 1) Berharap Kau Kembali, 2) Cinta, 3)
Cintailah Aku, 4) Ibuku, Duniaku, 5) Malamku, 6) Penjaga Hati, 7) Realita Cinta
Sejati, 8) Rindu, 9) Sepi, dan 10) Teringat Dirimu.
3.3.2
Data
Sebagai
data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan bunyi-bunyi, kata dan
irama yang terdapat pada puisi-puisi populer karya pendengar radio yang
disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi
bulan Februari tahun 2008. Data yang diambil berkaitan dengan struktur puisi.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
3.4.1
Teknik
Pengumpul Data
Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah teknik tidak langsung,
artinya peneliti mengumpulkan data melalui catatan-catatan pribadi atau hasil
karya seseorang, teknik ini disebut juga sebagai studi dokumenter. Teknik ini
digunakan karena peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan dokumen,
yaitu puisi-puisi populer karya pendengar radio yang disiarkan dalam program
acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun
2008. Agar data yang dikumpulkan lebih representatif maka pengumpulan data
dilakukan atas pertimbangan bahwa puisi-puisi yang akan dianalisis diambil dari
dokumentasi puisi-puisi yang dikirim melalui surat, dan dibacakan pada penyiaran program
acara “Puisi dan Sastra” pada bulan Februari tahun 2008. Hal ini dikarenakan
beberapa hal sebagai berikut: 1) puisi-puisi yang dikirim melalui sms (short
message service) dan e-mail (electronic mail) sifatnya bersifat
sementara karena dapat dihapus dari sistem penyimpanan dokumen pada sistem
komputer Radio Primadona setelah usai acara tersebut disiarkan setiap
minggunya, 2) puisi-puisi bulan Februari memiliki ciri khas yakni cenderung
mengemukakan tema-tema cinta dan kasih sayang karena lekat dengan suasana
perayaan hari Valentine atau hari kasih sayang, dan 3) tema-tema kasih sayang
yang ditampilkan oleh puisi-puisi tersebut tentunya dapat menyentuh semua
kalangan terutama remaja yang menjadi sebagian besar pendengar Radio Primadona
Pontianak.
3.4.2
Alat
Pengumpul Data
Alat
pengumpul data yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci.
Peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis data, dan pada
akhirnya menjadi pelapor dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian
ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul
data utama. Peneliti (manusia) sebagai intrumen utama dalam pengumpulan data,
sebab sifatnya yang responsif dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitar, menekankan keutuhan dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya
pada situasi yang dipelajarinya, mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan,
berupaya memroses data secepatnya, dapat memanfaatkan kesempatan untuk
mengklarifikasi dan mengikhtisar pada saat terjadi perubahan situasi, dan
memiliki kemampuan dalam memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang
tidak lazim dan idiosinkratik.
Alat
lain yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni kartu pencatat. Kartu
pencatat digunakan untuk mempermudah kerja peneliti untuk mendata bunyi dan
kata yang terdapat dalam tiap larik puisi. Data-data yang dihimpun berupa
dokumentasi puisi-puisi karya pendengar radio di Radio Primadona Pontianak. Data-data
tersebut diperoleh dari puisi-puisi yang dikirim melalui surat oleh pendengar untuk disiarkan dalam program
acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun
2008.
3.5 Pengujian Keabsahan Data
Data-data
yang telah dikumpulkan akan melalui proses pengujian keabsahan data tersebut.
Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam menguji keabsahan data-data
tersebut, yaitu dengan ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
3.5.1
Ketekunan
Pengamatan
Ketekunan
atau keajegan pengamatan dalam pengujian keabsahan data dilakukan dengan
mencari secara konsisten penelaahan dengan berbagai cara dalam kaitan dengan
proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan bertujuan
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan
permasalahan yang sedang dibahas dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci. Keseluruhan data yang telah dikumpulkan akan diamati
secara seksama dan kemudian diidentifikasi sesuai dengan permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini.
3.5.2
Triangulasi
Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu. Teknik triangulasi yang akan dilakukan yakni dengan jalan memanfaatkan
peneliti atau pengamat lainnya secara teoritik seperti dosen pembimbing (Dr.
Christanto Syam dan Dra. Sesilia Seli, M.Pd), dan melalui praktisi seperti
penyair, pengajar bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, dan penyiar yang
membawakan acara bermuatan sastra (puisi). Hal ini dilakukan untuk keperluan pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu
mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pengumpulan data, sehingga keabsahan
data lebih bersifat objektif.
3.5.3
Diskusi
Teman Sejawat
Teknik
ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atu hasil akhir yang
diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Rekan sejawat yang
dipilih peneliti untuk mengkonfirmasi hasil analisis peneliti ini adalah rekan
sesama mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Abang Mohd. Firman, Utin
Mutia, dan Nuryani). Hasil analisis yang telah diperoleh peneliti selanjutnya dikonfirmasi
oleh para rekan sejawat ini khusus mengenai irama pada puisi populer.
3.6 Teknik Analisis Data
Langkah-langkah
yang dilakukan dalam proses menganalisis data berupa puisi-puisi karya
pendengar Radio Primadona Pontianak edisi Februari tahun 2008, sebagai berikut:
1)
Menganalisis bunyi pada puisi populer karya pendengar
Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008 dengan
mengidentifikasi macam-macam bunyi yang terdapat di dalamnya untuk mengetahui
makna puisi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
bunyi-bunyi vokal, dan
b.
bunyi-bunyi konsonan;
2)
Menganalisis kata pada teks puisi populer karya
pendengar Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008 dengan
mengidentifikasi kata-kata tersebut dilihat dari pemilihan kata, denotatif dan
konotatifnya, citraan, maupun bahasa kiasan yang digunakan, dalam upaya
memperjelas makna yang meliputi tema, perasaan, dan sikap pada puisi.
3)
Menganalisis irama pada puisi berarti memerhatikan
pertentangan bunyi atau perulangan yang terdapat pada tiap kata-kata dalam teks
puisi. Pertentangan bunyi ini meliputi: nada (tinggi-rendah), tekanan
(keras-lunak), tempo (cepat-lambat), yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang
sehingga membentuk keindahan. Untuk mengetahui pertentangan bunyi seperti ini
pada sebuah teks puisi yang membentuk suatu irama perlu dilakukan cara sebagai
berikut:
a.
tekanan pada
kata dalam larik puisi ditandai dengan warna merah dan tekanan keras diberi
tanda (-), sedangkan tekanan lembut diberi tanda (^),
b.
nada pada
kata dalam larik puisi ditandai dengan warna biru dan nada tinggi diberi tanda
(-), sedangkan nada rendah diberi tanda (^), dan
c.
tempo pada
kata dalam larik puisi ditandai dengan warna hitam dan tempo cepat diberi tanda
(-), sedangkan tempo lambat diberi tanda (^);
4)
Setelah puisi dianalisis berdasarkan bunyi, kata, dan
irama, kemudian untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi,
yakni dengan mendiskusikan hasil analisis kepada dosen pembimbing, sehingga
hasil analisis data yang dicapai lebih objektif; dan
5)
Pada akhirnya peneliti menyimpulkan hasil analisis data
sesuai dengan masalah dalam penelitian ini.
Makasih infonya... ^_^'
BalasHapust rima k sih infonya bang, s hingga t gas s kolah ku 97 deh
BalasHapusduniaampos.blogspot.com
Trimaksih informasinya sangat membantu..
BalasHapusbelom ngecun,...
BalasHapusterimakasih...
BalasHapusMy blog
My campus
Oke tapi sy blm paham nic
BalasHapus