Halaman

Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Mei 2012

MERAWAT BAHASA INDONESIA


Oleh Salahuddin Wahid
Dari tiga butir Sumpah Pemuda, mungkin sumpah ketiga yang tidak banyak mengandung masalah. Kita mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Namun, tanah yang satu itu sudah banyak yang dikuasai oleh pihak luar negeri, lebih banyak untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan untuk kepentingan anak bangsa (kecuali segelintir pejabat dan pengusaha).

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA GAUL DI DUNIA PENDIDIKAN


Dewasa ini, keprihatinan terhadap pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin meningkat. Memang data penelitian terhadap gejala ini tidak disertakan. Namun sebagai seorang guru, saya menangkap fenomena ini sekaligus dapat merasakan keprihatinan yang sama bersama rekan-rekan guru lainnya di berbagai belahan bumi nusantara.
Idealnya, bangsa Indonesia dari segala generasi harus mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini sangat penting, mengingat Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang memersatukan negeri ini.

PENYEBAB GIZI BURUK BAHASA INDONESIA


Tri Harun Syafii. Seperti pernah diungkapkan M. Syahrizal dalam artikelnya pekan lalu, mengenai merebaknya bahasa alay menjadi budaya bahasa yang berdampak terhadap kegadisan bahasa Indonesia, kini menjangkit menjadi virus yang mematikan. Bahkan pemakaian bahasa alay menjadi bahasa yang membudaya di Indonesia, khusunya dikalangan remaja yang menjadi penerus majunya bangsa ini.

BAHASA GAUL ANCAM BAHASA INDONESIA


Jakarta, 10 Oktober 2010 07:00
Perkembangan zaman dan teknologi informasi telah menggiring kaum muda untuk berkomunikasi dengan caranya sendiri, hingga bisa mengancam bahasa Indonesia. "Bahasa Indonesia yang baik dan benar pun jadi korbannya dan kalau mau menggunakan bahasa Indonesia total saja. Jangan dicampur dengan bahasa rekaan sendiri atas nama bahasa gaul," kata Ketua Program Studi Indonesia Universitas Indonesia,

Senin, 21 Mei 2012

BAHASA BERITA

Bahasa dalam penyusunan laporan berita khusunya pada penulisan judul memang memiliki gayanya tersendiri. Namun sekarang, bahwasanya banyak media berita yang mengabaikan sistematika penulisan judul yang tepat. Seperti halnya yang sudah kita ketahui bahwa orang selalu berkata, "Judul itu harus ditulis SINGKAT, JELAS, dan PADAT". Pengertian kata 'padat' dalam penulisan judul teks atau wacana adalah mencakup keseluruhan isi dari teks itu. Pada kenyataannya judul-judul berita hanya berpatokan pada 'kepadatan' tapi tidak disertai dengan 'kejelasan', sehingga judul hanya menjadi singkat tanpa jelas menggambarkan isi teks tersebut. 
Jika hal tersebut dilakukan dengan dalih, "makanya baca dulu isinya baru memahami isi teks". Walau bagaimanapun maksud dan tujuan dari penulisan judul yang semacam itu, perlu dipertimbangkan respon yang muncul atau tanggapan orang-orang ketika membacanya.

Sabtu, 12 Mei 2012

PROLOG

Pada dasarnya banyak yang beranggapan bahwa mempelajari materi Bahasa Indonesia secara teoritis itu sangat sulit dan terkesan rumit. Meskipun sebenarnya jelas bahasa yang dipelajari ini adalah bahasa yang tidak jarang kita gunakan di keseharian kita. Pada situasi formal, misalnya pada kegiatan belajar mengajar di sekolah, saat presentasi atau rapat di kantor, ketika menyampaikan pidato resmi dari upacara bendera setiap hari Senin di sekolah sampai acara resmi kenegaraan. Semua kegiatan tersebut kita tidak lepas dari penggunaan bahasa, yakni bahasa Indonesia. Jadi, masih kah kita berpikir wajar jika masih ada siswa yang tidak lulus ujian atau mendapat nilai rendah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia?