Pada jaman dahulu kala di rantau Mahakam, terdapat sebuah
dusun yang didiami oleh beberapa keluarga. Mata pencaharian mereka kebanyakan
adalah sebagai petani maupun nelayan. Setiap tahun setelah musim panen,
penduduk dusun tersebut biasanya mengadakan pesta adat yang diisi dengan
beraneka macam pertunjukan ketangkasan dan kesenian. Ditengah
masyarakat yang tinggal di dusun tersebut, terdapat suatu keluarga yang hidup
rukun dan damai dalam sebuah pondok yang sederhana. Mereka terdiri dari
sepasang suami-istri dan dua orang putra dan putri.
Tampilkan postingan dengan label Folklore. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Folklore. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 19 Mei 2012
Rabu, 16 Mei 2012
HIKAYAT AMIR HAMZAH
Adalah
seorang raja di Medain, bernama Kobad Syahriar. Sedang perdana menteri kerajaan
itu bernama Khawajeh Alqasy. Perdana menteri ini bersahabat karib dengan
seseorang yang bernama Bakhti Jamal. Bermula persahabatan dua orang inilah
cerita Amir Hamzah dimulai.
Selasa, 15 Mei 2012
HIKAYAT CABE RAWIT
Pada zaman dahulu kala, di
sebuah kampung antah berantah, hidulah sepasang suami istri. Mereka merupakan
sebuah keluarga yang sangat miskin. Rumahnya dari pelepah daun rumbia yang
didirikan seperti pagar sangkar puyuh. Atap rumah mereka dari daun rumbia yang
dianyam. Tidak ada lantai semen atau papan di rumah tersebut, kecuali tanah
yang diratakan dan dipadatkan. Di sana tikar anyaman daun pandan digelar untuk
tempat duduk dan istirahat keluarga tersebut.
Minggu, 13 Mei 2012
HIKAYAT BURUNG CENDRAWASIH
Sahibul hikayat telah
diriwayatkan dalam Kitab Tajul Muluk, mengisahkan seekor
burung yang bergelar burung cenderawasih. Adapun asal usulnya
bermula dari kayangan. Menurut kebanyakan orang lama yang arif
mengatakan ianya berasal dari syurga dan selalu berdamping dengan para wali.
Memiliki kepala seperti kuning keemasan. Dengan empat sayap yang tiada taranya.
Akan kelihatan sangat jelas sekiranya bersayap penuh adanya. Sesuatu yang
sangat nyata perbezaannya adalah dua antena atau ekor ‘areil‘ yang
panjang di ekor belakang. Barangsiapa yang melihatnya pastilah terpegun dan
takjub akan keindahan dan kepelikan burung cenderawasih.
HIKAYAT BUNGA KEMUNING
Dahulu kala, ada seorang raja
yang memiliki sepuluh orang puteri yang cantik-cantik. Sang raja dikenal
sebagai raja yang bijaksana. Tetapi ia terlalu sibuk dengan
kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya. Istri
sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak
sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Puteri-puteri Raja menjadi manja dan
nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak
mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka.
BATU BELAH
Pada
jaman dahulu di tanah Gayo, Aceh – hiduplah sebuah keluarga petani yang sangat
miskin. Ladang yang mereka punyai pun hanya sepetak kecil saja sehingga hasil
ladang mereka tidak mampu untuk menyambung hidup selama semusim, sedangkan
ternak mereka pun hanya dua ekor kambing yang kurus dan sakit-sakitan. Oleh
karena itu, untuk menyambung hidup keluarganya, petani itu menjala ikan di
sungai Krueng Peusangan atau memasang jerat burung di hutan. Apabila ada burung
yang berhasil terjerat dalam perangkapnya, ia akan membawa burung itu untuk
dijual ke kota.
BURUNG RUAI
Menurut informasi orang bahwa di
daerah tersebut terdapat sebuah kerajaan yang kecil, letaknya tidak jauh dari
Gunung Bawang yang berdampingan dengan Gunung Ruai. Tidak jauh dari kedua
gunung dimaksud terdapatlah sebuah gua yang bernama ”Gua Batu”, di dalamnya
terdapat banyak aliran sungai kecil yang di dalamnya terdapat banyak ikan dan
gua tersebut dihuni oleh seorang kakek tua renta yang boleh dikatakan ”sakti”.
Sabtu, 12 Mei 2012
SUMPAH BURUNG KUCI PERIUK
Ini kisah berawal dari dua orang
sahabat, yang keduanya bernama Wak Cupak dan Wak Gantang. Mereka tinggal di
sebuah dusun, namanya Desa Mengkudu, Dusun Cangkok Manis (yang sekarang lebih
dikenal dengan sebutan Kubu Padi, Mandor, Kabupaten Pontianak). Dua orang
sahabat ini memunyai pekerjaan yang sama, yakni mencari ikan di sungai dengan
menggunakan bubu (alat penangkap ikan yang berbentuk corong dan terbuat dari
anyaman bambu rotan).
SEMANGKA EMAS
Pada
zaman dahulu kala, di Sambas hiduplah seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar
tersebut mempunyai dua orang anak laki-laki. Anaknya yang sulung bernama
Muzakir, dan yang bungsu bernama Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir.
Setiap hari kerjanya hanya mengumpulkan uang saja. Ia tidak perduli kepada
orang-orang miskin. Sebaliknya Dermawan sangat berbeda tingkah lakunya. Ia
tidak rakus dengan uang dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
BUKIT KELAM

BATU MENANGIS
Alkisah,
di sebuah desa terpencil di daerah Kalimantan Barat, Indonesia, hiduplah
seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi.
Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa. Sejak ayah Darmi
meninggal, kehidupan mereka menjadi susah. Ayah Darmi tidak meninggalkan harta
warisan sedikit pun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, ibu Darmi bekerja
di sawah atau ladang orang lain sebagai buruh upahan.